Tuesday, 17 March 2009

MEMBUAT CONTROL PANEL SENDIRI

BUAT FOLDER

Untuk membuat “Control Panel” sendiri, pertama kita buat sebuah folder. Klik kanan tombol Start dan kemudian pilih Explore. Ketika folder Start Menu tampil, klik ganda folder Programs. Ketika folder Programs tampil, klik menu Organize pada toolbar Windows Explorer dan kemudian pilih New Folder. Selanjutnya, beri nama folder tersebut My Control Panel atau apa pun yang Anda suka.

GANTI ICON FOLDER

Sekarang, klik kanan folder My Control Panel, dan kemudian pilih Properties. Pilih tab Customize, dan kliktombol Change Icon pada panel Folder icons. Ketika kotakdialog Change Icon tampil, pilih icon untuk membedakan foldetersebut dari semua folder lainnya pada menu Start.

SERET FOLDER KE MENU START

Sekarang, seret folder My Control Panel dari folder Pro-grams dan arahkan ke tombol Start. Ketika menu Start terbuka, seret folder My Control Panel dan jatuhkan ke bagian paling atas menu Start. Sampai di sini, Anda bisa memasukkan tools ke “Control Panel”.

MASUKKAN TOOL (1)

Untuk memasukkan tools ke “Control Panel”, buka folder My Control Panel dari menu Start. Selanjutnya, buka Control Panel yang asli dan pilih Classic View. Sekarang, seret dan jatuhkan tools yang paling sering Anda gunakan dari Control Panel yang asli ke folder My Control Panel. Biasanya membuat shortcut dengan cara drag-and-drop sudah mencukupi. Namun seperti yang Anda ketahui, banyak tools yang terdapat di dalam tool lain. Sebagai contoh, untuk ke Display Settings, Anda harus membuka Personalization dulu.

MASUKKAN TOOL (2)

Untungnya beberapa shortcut command line tools lama masih eksis di Windows Vista dan Anda bisa meng-gunakannya. Tools Control Panel Windows Vista bisa ditemukan di folder Windows\System32 (dalam file CPL). Anda bisa menjalankannya dengan menggunakan format perintah: control tool.cpl di mana tool adalah tool Control Panel. Jika tool tersebut mempunyai beberapa tab, Anda bisa membuat shortcut langsung ke tab yang dituju dengan menggunakan format perintah: control tool.cpl,,# di mana # adalah nomor tab yang dituju. Beberapa shortcut command line bisa Anda lihat pada boks.

GANTI NAMA SHORTCUT

Ketika menyeret tools, Windows Vista akan membuat shortcut ke tools tersebut. Windows Vista akan menambahkan “- Shortcut” ke setiap nama tools. Tentu saja, Anda bisa menghapus tambahan tersebut dan mengganti nama sesuai yang diinginkan. Ketika sudah selesai, tutup folder My Control Panel dan Control Panel yang asli. Sekarang ketika Anda ingin menjalankan tools yang sering digunakan, cukup klik tombol Start dan pilih icon My Control Panel.

SHORTCUT COMMAND LINE CONTROL PANEL

  • Kategori Personalization: tab Display Settings (desk.cpl), Desktop Icon Settings (control desk.cpl,,0), Screen Saver Set-tings (desk.cpl,,1), dan Appearance Settings (desk.cpl,,2).
  • Ketegori System Properties: tab Computer Name (sysdm. cpl), Hardware (sysdm.cpl,,2), Advanced (sysdm.cpl,,3), System Protection (sysdm.cpl,,4), dan Remote (sysdm.cpl,,5)
  • Kategori Internet Properties: tab General (inetcpl.cpl), Security (inetcpl.cpl,,1), Privacy (inetcpl.cpl,,2), Content (inetcpl. cpl,,3), Connections (inetcpl.cpl,,4), Programs (inetcpl.cpl,,5), dan Advanced (inetcpl.cpl,,6).
  • Kategori Mouse Properties: tab Buttons (main.cpl), Pointers (main.cpl,,1), Pointer Options (main.cpl,,2), Wheel (main.cpl,,3), dan Hardware (main.cpl,,4).
  • Kategori Regional and Language Options: tab Formats (intl.cpl), Location (intl.cpl,,1), Keyboards and Languages (intl. cpl,,2), dan Administrative (intl.cpl,,3).
  • Kategori Sound: tab Playback (mmsys.cpl), Recording (mmsys.cpl,,1), dan Sounds (mmsys.cpl,,2).
  • MENGATUR SEKURITI DAN PRIVASI IE 7

    BUKA INTERNET OPTIONS

    1 IE7 memberikan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan halaman web, seperti elemen yang ingin dilihat atau diblokir—cookies, ActiveX, pop-up; apakah Anda ingin diprompt ketika melakukan suatu tindakan atau langsung saja dilakukan secara otomatis; dan add-on mana yang ingin dienable atau disable. Pengaturan sekuriti dan privasi IE7 kita lakukan dari Internet Options. Untuk mengaksesnya, klik tombol Tools di ujung kanan toolbar dan kemudian pilih Internet Options di bagian bawah menu.

    SET LEVEL SEKURITI

    2 Ketika jendela Internet Options tampil, klik tab Security. Di sini Anda bisa mengeset level sekuriti IE7 ketika browsing Internet. Pilih zona Internet dan kemudian seret slidebar ke level sekuriti yang diinginkan: High, Medium-high, atau Medium. Untuk mengetahui rincian setting untuk setiap opsi, klik tombol Custom level.

    ATUR RINCIAN SEKURITI

    3 Sekarang Anda bisa mengatur level sekuriti browser dengan meng-enable, disable, atau meminta prompt opsi pada boks Settings, sebagai contoh Anda ingin otomatis mendownload kontrol ActiveX yang belum ditandai atau otomatis men-download file. IE7 akan menyorot opsi yang dianggap tidak aman. Untuk kembali ke setting default level sekuriti yang bersangkutan, klik tombol Reset. Jika tidak, klik OK, dan kemudian klik Yes sebagai konfi rmasi.

    SET LEVEL PRIVASI

    4 Selanjutnya, klik tab Privacy. Di sini Anda bisa mengubah setting privasi browser. Klik tombol Sites untuk menentukan situs mana yang boleh menyimpan cookies di komputer Anda dan situs mana yang tidak boleh.

    PILIH SITUS

    5 Supaya situs tidak bisa menyimpan cookies di komputer Anda, masukkan alamat web-nya dan kemudian klik tombol Block. Sama juga, supaya situs bisa menyimpan cookies di komputer Anda, misalnya online banking Anda, ketik alamat web-nya dan kemudian klik Allow. Anda bisa menghapus situs dari daftar dengan memilih situs yang bersangkutan dan kemudian klik Remove. Klik OK.

    ATUR COOKIES (1)

    6. Anda bisa mengatur privasi terhadap cookies dari web. Klik tombol Advanced dan beri tanda centang ([1]) Override automatic cookie handling. Kemudian pilih apakah Anda ingin Block, Allow, atau Prompt cookies pihak pertama (ditempatkan oleh situs host) dan cookies pihak ketiga (ditempatkan oleh pengiklan). Anda juga bisa memberi tanda centang ([1])Always allow session cookies untuk menyimpan data login situs dan menghapusnya ketika browser ditutup. Klik OK.

    ATUR COOKIES (2)

    7 Anda bisa lebih jauh mengatur privasi terhadap cookies dengan mengklik tombol Default pada tab Privacy. Di sini Anda bisa menggunakan slider bar untuk mengeset level privasi, mulai dari Block All Cookies (memblokir cookies pihak ketiga dan cookies pihak pertama tertentu) sampai Accept All Cookies.

    NYALAKAN POP-UP BLOCKER

    8 Setelah mengatur cookies, Anda bisa mulai mengatur pop-up. Beri tanda centang ([1]) Turn on Pop-up Blocker di bagian bawah tab Privacy dan kemudian klik tombol Settings.

    ATUR POP-UP BLOCKER

    9 Anda bisa memperbolehkan pop-up dari suatu situs dengan memasukkan alamat webnya dan kemudian klik Add atau memblokir pop-up dari suatu situs dengan memilih situs yang bersangkutan dari daftar dan kemudian klik Remove. Anda bisa mengeluarkan suara ketika pop-up diblokir dan mengeset Filter level pop-up, mulai dari Low (memperbolehkan pop-up dari situs yang dipercaya) sampai High (memblokir semua pop-up). Klik Close.

    ATUR TAMPILAN POP-UP (1)

    10 Sama seperti browsing yang bisa menggunakan tab, Anda bisa menentukan apakah IE membuka pop-up pada tab baru atau jendela baru. Klik tab General pada jendela Internet Options dan kemudian klik tombol Settings di bagian Tabs.

    ATUR TAMPILAN POP-UP (2)

    11 Pada waktu jendela Tabbed Browsing Settings tampil, di bagian When a pop-up is encountered, pilih apakah pop-up dibuka pada jendela baru, tab baru, atau Internet Explorer yang menentukan. Pada bagian di bawahnya Anda juga bisa mengatur apakah link dari program lain dibuka pada tab baru, jendela baru, atau di dalam tab atau jendela sekarang ini. Klik OK.

    ATUR ADD-ON (1)

    12 Selanjutnya, Anda bisa mengecek add-on yang terinstalasi pada komputer Anda dan memastikan tidak ada elemen yang mencurigakan atau yang tidak inginkan yang di-enable pada IE7. Klik tab Programs, dan kemudian di bagian bawah jendela Internet Options, klik tombol Manage add-ons.

    ATUR ADD-ON (2)

    13 Dari menu Show di bagian atas jendela kotak dialog Manage Add-ons, pilih Add-ons that have been used by Internet Explorer. Anda akan melihat daftar add-ons yang terinstalasi pada boks di bawahnya, beserta keterangan publisher add-on yang bersangkutan, status, dan tipe filenya. Jika ada item mencurigakan atau yang tidak diinginkan di-enable, pilih namanya dan kemudian klik opsi Disable yang ada di bagian bawah jendela.

    ATUR ACTIVEX

    14 Anda bisa mengecek kontrol ActiveX yang terinstalasi dengan cara yang sama. Dari menu Show, pilih Downloaded ActiveX Controls (32-bit). Klik nama kontrol ActiveX yang tidak diinginkan atau yang mungkin berbahaya dan kemudian klik tombol Delete di bagian sudut kanan bawah untuk menghapusnya dari sistem Anda. Klik OK untuk menutup jendela Manage Add-Ons. Anda mungkin harus me-restart komputer supaya perubahan berlaku.

    ATUR RSS FEED

    15 Terakhir, anda bisa mengatur frekuensi IE7 mengecek RSS feeds untuk update. Klik tab Content dan kemudian klik tombol Settings di bagian Feeds. Beri tanda centang ([1])Automatically check feeds for updates dan kemudian pilih interval waktu dari menu. Anda juga bisa menggunakan opsi Advanced untuk menandai feeds sebagai read, mengaktifkan feed-reading view browser, dan mengeluarkan suara ketika ada feed baru. Klik OK sebagai konfi rmasi dan kemudian klik OK lagi untuk menutup jendela Internet Options.


    OPTIMASI SQL

    JIKA DIIBARATKAN manusia, database adalah sahabat yang patuh dan mengerti pada setiap perintah yang diberikan, sayangnya terkadang tidak berlaku sebaliknya, kita tidak patuh dan tidak mengerti pada “perintah” yang diberikan database.

    Database kadang dapat “mengomel” dengan berbagai cara, bisa jadi dalam bentuk performance yang menurun, pesan kesala han, atau bahkan hasil laporan yang tidak sesuai. Semua-nya dapat kita minimalisasi, bahkan sebelum hal itu terjadi.

    SQL dan RDBMS

    Optimasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan memahami tuning performance pada database dan best practice dari berbagai sumber, Anda dapat memiliki fundamental yang kuat dalam mengoptimalkan kinerja database.

    Beberapa teknik dan metoda mungkin memerlukan perlakuan khusus yang berbeda, tergantung pada database yang Anda gunakan.

    Sebagai contoh, peningkatan kinerja bisa dilakukan dari sisi administrasi database seperti konfi gurasi file dan peng-updatean service atau security pack, yang tentunya masing-masing database memiliki keunikan dan teknik tersendiri.

    Lalu, dengan pertimbangan kompatibilitas, adakah optimasi yang dapat dilakukan secara umum?

    Terdapat seperangkat metode dan teknik yang umum diterapkan saat Anda bekerja dengan RDBMS (Relational Database Management System), mungkin tidak semuanya dapat Anda implementasikan karena sangat tergantung pada lingkungan aplikasi masing-masing, tetapi setidaknya Anda dapat meng-gunakannya sebagai panduan dan referensi untuk membentuk sistem yang terbaik sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

    Optimasi melalui perintah SQL juga memegang peranan yang tidak kalah penting. Inti dari SQL itu sendiri adalah perintah untuk melakukan pengambilan (retrieval), penambahan (insertion), modifikasi (updating), dan penghapusan (deletion) data, disertai dengan fungsi-fungsi pendukung administrasi dan managemen database.

    SQL sendiri merupakan sebuah bahasa atau pemrograman standar untuk RDBMS. Walaupun disebut bahasa, mungkin sedikit janggal saat kita menyebut bahasa pemrograman SQL, lebih familiar jika yang terdengar adalah pemrograman C, Visual Basic, Java, Delphi, dan seterusnya.

    Bahasa-bahasa yang disebut belakangan termasuk dalam pemrograman imperative, mudahnya adalah bahasa yang berbentuk instruksi-instruksi inti. Sedangkan, SQL termasuk dalam pemrograman declarative, yang lebih berbentuk kalimat atau pernyataan.

    Dalam pengembangannya, SQL terbagi-bagi lagi dalam berbagai extension sehingga melahirkan berbagai sebutan seperti SQL/PSM (Persistent Stored Modules) yang merupakan standar ANSI/ISO, T-SQL (Transact-SQL) dari Microsoft dan SyBase, PL/SQL (PL merupakan singkatan dari Procedural Language) yang digunakan oleh Oracle, yang kemudian dikembangkan lagi menjadi PL/pgSQL yang digunakan PostgreSQL.

    Cukup membingungkan, bukan? Untungnya konsep dan elemen-elemen dasar dalam SQL seperti statement, query, expression, ataupun clause tetap berlaku umum pada setiap SQL extension.

    Kita cukupkan pembahasan teori sampai di sini, berikut adalah beberapa optimasi sederhana yang dapat Anda lakukan, untuk setidaknya memperbaiki atau mencegah permasalahan, dan meningkatkan performa RDBMS Anda.

    Index

    Optimasi pertama yang kita bahas adalah permasalahan index, tentu Anda mengetahui bahwa index dapat meningkatkan kecepatan pencarian pada record yang diinginkan. Tetapi, Anda harus cukup selektif dalam memilih field yang perlu di-index, karena tidak semua field memerlukannya.

    Ibaratnya membaca buku, proses pencarian atau scan akan membaca dari awal hingga akhir halaman. Pada field yang di-index, pencarian dilakukan secara index scan, atau membaca pada index, tidak langsung pada table yang bersangkutan.

    Sementara pencarian yang dilakukan langsung dengan membaca record demi record pada table disebut dengan table scan.

    Apakah index scan selalu lebih cepat dibandingkan dengan table scan? Ternyata tidak juga, table scan bisa jadi bekerja lebih cepat saat mengakses record dalam jumlah relatif kecil, ataupun pada saat aplikasi memang memerlukan pembacaan table secara keseluruhan.

    Sebaliknya dalam mengakses record yang besar pada field tertentu, index scan dapat mengurangi operasi pembacaan I/O sehingga tidak jarang menghasilkan kinerja yang lebih cepat.

    Sebagai patokan, Anda dapat menentukan index pada field yang sering digunakan, misalnya field yang sering diakses oleh klausa WHERE, JOIN, ORDER BY, GROUP BY.

    Menentukan Tipe Data

    Tipe data merupakan permasalahan yang gampang-gampang susah. Dari sisi daya tampung, tipe data yang terlalu kecil atau sebaliknya terlalu besar bagi suatu field, dapat menimbulkan bom waktu yang menimbulkan masalah seiring dengan pertambahan data yang pesat setiap harinya.

    Menentukan tipe data yang tepat memerlukan ketelitian dan analisa yang baik. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui kapan kita menggunakan tipe data char atau varchar.

    Keduanya menampung karakter, bedanya char menyediakan ukuran penyimpanan yang tetap (fi xed-length), sedangkan varchar menyediakan ukuran penyimpanan sesuai dengan isi data (variable-length).

    Patokan umum adalah menggunakan tipe data char jika fi eld tersebut diperuntukkan untuk data dengan panjang yang konsisten. Misalnya kode pos, bulan yang terdiri dari dua digit (01 sampai 12), dan seterusnya. Varchar digunakan jika data yang ingin disimpan memiliki panjang yang bervariasi, atau gunakan varchar(max) jika ukurannya melebihi 8000 byte.

    Jangan Izinkan Allow Null

    Jika memungkinkan, kurangi penggunaan field yang memperbolehkan nilai null. Sebagai gantinya, Anda dapat memberikan nilai default pada field tersebut.

    Nilai null kadang rancu dalam intepretasi programer dan dapat mengakibatkan kesalahan logika pemrograman. Selain itu, field null mengonsumsi byte tambahan sehingga menambah beban pada query yang mengaksesnya.

    Query yang Mudah Terbaca

    Karena SQL merupakan bahasa declarative, maka tidak mengherankan jika Anda membuat query berbentuk kalimat nan panjang walaupun mungkin hanya untuk keperluan menampilkan satu field!

    Jangan biarkan query Anda susah dibaca dan dipahami, kecuali Anda memang berniat membuat pusing siapapun yang melihat query Anda. Query panjang yang ditulis dalam 1baris jelas akan menyulitkan modifi kasi dan pemahaman, akan jauh lebih baik jika Anda menuliskan query dalam format yang mudah dicerna.

    Pemilihan huruf besar dan kecil juga dapat mempermudah pembacaan, misalnya dengan konsisten menuliskan keyword SQL dalam huruf kapital, dan tambahkan komentar bilamana diperlukan.

    Hindari SELECT *

    Select mungkin merupakan keyword yang paling sering digunakan, karena itu optimasi pada perintah SELECT sangat mungkin dapat memperbaiki kinerja aplikasi secara keseluruhan. \

    SELECT * digunakan untuk melakukan query semua field yang terdapat pada sebuah table, tetapi jika Anda hanya ingin memproses field tertentu, maka sebaiknya Anda menuliskan field yang ingin diakses saja, sehingga query Anda menjadi SELECT field1, field2, field3 dan seterusnya (jangan pedulikan kode program yang menjadi lebih panjang!). Hal ini akan mengurangi beban lalu lintas jaringan dan lock pada table, terutama jika table tersebut memiliki banyak field dan berukuran besar.

    Batasi ORDER BY

    Penggunaan ORDER BY yang berfungsi untuk mengurutkan data, ternyata memiliki konsekuensi menambah beban query, karena akan menambah satu proses lagi, yaitu proses sort.

    Karena itu gunakan ORDER BY hanya jika benar-benar dibutuhkan oleh aplikasi Anda.

    Atau jika dimungkinkan, Anda dapat melakukan pengurutan pada sisi client dan tidak pada sisi server. Misalnya dengan menampung data terlebih dahulu pada komponen grid dan melakukan sortir pada grid tersebut sesuai kebutuhan pengguna.

    Subquery Atau JOIN

    Adakalanya sebuah instruksi dapat dituliskan dalam bentuk subquery atau perintah JOIN, disarankan Anda memprioritaskan penggunaan JOIN karena dalam kasus yang umum akan menghasilkan performa yang lebih cepat.

    Walaupun demikian, mengolah query merupakan suatu seni, selalu ada kemungkinan ternyata subquery bekerja lebih cepat dibandingkan JOIN, misalnya dalam kondisi penggunaan

    JOIN yang terlalu banyak, ataupun logika query yang belum optimal.

    Gunakan WHERE dalam SELECT

    “Di mana ada gula di sana ada semut”. Untuk programer database, pepatah itu perlu dimodifi kasi menjadi “di mana ada SELECT di sana ada WHERE”, untuk mengingatkan pentingnya klausa WHERE sebagai kondisi untuk menyaring record sehingga meminimalkan beban jaringan.

    Saat sebuah table dengan jumlah data yang sangat besar diproses, juga terjadi proses lock terhadap table tersebut sehingga menyulitkan pengaksesan table yang bersangkutan oleh pengguna yang lain.

    Bahkan jika Anda bermaksud memanggil seluruh record, tetap menggunakan WHERE merupakan kebiasaan yang baik.

    Jika Anda telah menggunakan WHERE pada awal query, maka kapanpun Anda ingin menambahkan kondisi tertentu, Anda tinggal menyambung query tersebut dengan klausa AND diikuti kondisi yang diinginkan.

    Tapi bagaimana menggunakan WHERE jika benar-benar tidak ada kondisi apapun? Anda dapat menuliskan suatu kondisi yang pasti bernilai true, misalnya SELECT .... WHERE 1=1. Bahkan tools open source phpMyAdmin yang berfungsi untuk mena ngani database MySQL selalu menyertakan default klausa WHERE 1 pada perintah SELECT, di mana angka 1 pada MySQL berarti nilai true.

    Kecepatan Akses Operator

    WHERE 1=1 dan WHERE 0 <> 1 sama-sama merupakan kondisi yang menghasilkan nilai true. Tetapi, dalam hal ini lebih baik Anda menggunakan WHERE 1=1 daripada WHERE 0 <> 1. Hal ini dikarenakan operator = diproses lebih cepat dibandingkan dengan operator <>.

    Dari sisi kinerja, urutan operator yang diproses paling cepat adalah:

    1. =

    2. >, >=, <. <=

    3. LIKE

    4. <>

    Tidak dalam setiap kondisi operator dapat disubtitusikan seperti contoh sederhana di atas, tetapi prioritaskanlah penggunaan operator yang tercepat.

    Membatasi Jumlah Record

    Bayangkan Anda menampilkan isi sebuah table dengan menggunakan SELECT, dan ternyata table tersebut memiliki jutaan record yang sangat tidak diharapkan untuk tampil seluruhnya.

    Skenario yang lebih buruk masih dapat terjadi, yaitu query tersebut diakses oleh ratusan pengguna lain dalam waktu bersamaan!

    Untuk itu, Anda perlu membatasi jumlah record yang berpotensi mengembalikan record dalam jumlah besar (kecuali memang benar-benar dibutuhkan), pada SQL Server, Anda dapat menggunakan operator TOP di dalam perintah SELECT.

    Contohnya SELECT TOP 100 nama... akan menampilkan 100 record teratas field nama.

    Jika menggunakan MySQL, Anda dapat menggunakan LIMIT untuk keperluan yang sama.

    Batasi Penggunaan Function

    Gunakan fungsi-fungsi yang disediakan SQL seperlunya saja.

    Sebagai contoh, jika Anda menemukan query sebagai berikut: SELECT nama FROM tbl_teman WHERE ucase(nama) = ‘ABC’, nampak query tersebut ingin mencari record yang memiliki data berisi “abc”, fungsi ucase digunakan untuk mengubah isi field nama menjadi huruf besar dan dibandingkan dengan konstanta “ABC” untuk meyakinkan bahwa semua data “abc” akan tampil, walaupun dituliskan dengan huruf kecil, besar, ataupun kombinasinya.

    Tetapi, cobalah mengganti query tersebut menjadi SELECT nama FROM tbl_teman WHERE nama = ‘ABC’, perhatikan query ini tidak menggunakan function ucase. Apakah menghasilkan result yang sama dengan query pertama? Jika pengaturan database Anda tidak case-sensitive (dan umumnya secara default memang tidak case-sensitive), maka hasil kedua query tersebut adalah sama. Artinya, dalam kasus ini Anda sebenarnya tidak perlu menggunakan function ucase!

    Baca dari Kiri ke Kanan

    Query yang Anda tulis akan diproses dari kiri ke kanan, misalkan terdapat query WHERE kondisi1 AND kondisi2 AND kondisi3, maka kondisi1 akan terlebih dahulu dievaluasi, lalu kemudian kondisi2, kondisi3, dan seterusnya. Tentunya dengan asumsi tidak ada kondisi yang diprioritaskan/dikelompokkan dengan menggunakan tanda kurung.

    Logika operator AND akan langsung menghasilkan nilai false saat ditemukan salah satu kondisi false, maka letakkan kondisi yang paling mungkin memiliki nilai false pada posisi paling kiri. Hal ini dimaksudkan agar SQL tidak perlu lagi mengevaluasi kondisi berikutnya saat menemukan salah satu kondisi telah bernilai false.

    Jika Anda bingung memilih kondisi mana yang layak menempati posisi terkiri karena kemungkinan falsenya sama atau tidak bisa diprediksi, pilih kondisi yang lebih sederhana untuk diproses.

    Gambar dalam Database

    Database memang tidak hanya diperuntukkan sebagai penyimpanan teks saja, tetapi dapat juga berupa gambar. Kalau pepatah mengatakan sebuah gambar bermakna sejuta kata, tidak berarti kita harus menyediakan tempat penyimpanan seukuran sejuta kata untuk menampung satu gambar! Akan lebih baik bagi kinerja database jika Anda hanya menyimpan link ataulokasi gambar di dalam database, dibandingkan menyimpan fisik gambar tersebut.

    Kecuali jika Anda tidak memiliki pilihan lain, misalnya karena alasan keamanan atau tidak tersedianya tempat penyimpanan lain untuk gambar Anda selain di dalam database.

    Tetapi, jelas jika Anda dapat memisahkan gambar secara fisik dari database, maka ukuran dan beban database akan relatif berkurang drastis, proses seperti back-up dan migrasi akan lebih mudah dilakukan.

    Pengukuran Kinerja

    Terdapat tools optimizer yang bervariasi untuk tiap RDBMS, Anda dapat menggunakannya sebagai panduan untuk meningkatkan kinerja query, di mana Anda dapat mengetahui berapa lama waktu eksekusi atau operasi apa saja yang dilakukan sebuah query.

    Jika Anda menemukan sebuah query tampak tidak optimal, berusahalah menulis ulang query tersebut dengan teknik dan metode yang lebih baik. Semakin banyak query yang dapat dioptimasi, akan semakin baik kinerja aplikasi Anda. Terutama saat frekuensi pemakaian query tersebut relatif tinggi.

    Back-up

    Buatlah back-up otomatis secara periodik, sebaiknya tes dan simulasikan prosedur restore database dan perhitungkan waktu yang diperlukan untuk membuat sistem pulih kembali jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan pada database.

    Lakukan proses back-up pada waktu di mana aktivitas relatif rendah agar tidak mengganggu kegiatan operasional.

    Banyak Jalan Menuju Roma

    Berikan satu masalah pada beberapa programer, maka Anda mungkin akan mendapatkan beberapa solusi yang berbedabeda. Banyak alternatif yang dapat diciptakan untuk menghasilkan sesuatu, tetapi tentunya kita menginginkan alternatif yang terbaik.

    Karena itu, jangan ragu mencoba menuliskan ulang query Anda dengan cara lain jika Anda melihat kemungkinan peningkatan kinerja, contohnya pada potongan query berikut:

    WHERE SUBSTRING(nama,1,1) =’b’

    Query di atas akan mengambil record dengan kondisi karakter pertama kolom nama adalah “b”, sehingga akan tampil isi record seperti “Budi”, “Badu”, “Benny” dan seterusnya. Cara lain untuk menghasilkan record yang sama adalah sebagai berikut:

    WHERE nama LIKE ‘b%’

    Hasil yang ditampilkan kedua query tersebut akan sama, tetapi performa yang dihasilkan (terutama untuk record berukuran besar) akan berbeda. Umumnya kondisi LIKE akan bekerja dengan lebih cepat dibandingkan function SUBSTRING.

    Contoh lain yang lebih kompleks adalah seperti query beri-kut:

    SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE dept = ‘IT’ OR kota

    = ‘jakarta’ OR divisi = ‘programer’

    Perhatikan query di atas memiliki tiga kondisi yang dipisahkan oleh klausa OR. Alternatif lain adalah dengan menuliskan query sebagai berikut:

    SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE dept = ‘IT’

    UNION ALL

    SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE kota = ‘jakarta’

    UNION ALL

    SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE divisi = ‘programer’

    Walaupun penulisan query menjadi lebih panjang, bisa jadi al-ternatif ini akan lebih baik. Mengapa? Dengan asumsi field dept memiliki index, sementara field kota dan divisi tidak diindex, query pertama tidak akan menggunakan index dan melakukan table scan. Berbeda dengan query kedua, index akan tetap dilakukan pada sebagian query sehingga akan menghasilkan kinerja yang relatif lebih baik.

    Ah... Beda Tipis Saja!

    Pastinya masih banyak terdapat teknik lain yang tidak akan dapat dibahas semuanya dalam artikel ini. Di antara (atau mungkin semua) teknik optimasi yang dibahas di atas, mungkin Anda akan menemukan bahwa setelah diuji dengan data sampel maka kinerja sebelum dan sesudah optimasi ternyata sama sekali tidak signifikan, beda tipis, atau tidak ada bedanya sama sekali!

    Memang benar, dengan spesifi kasi hardware yang semakin meningkat, data yang relatif kecil, dan alur yang sederhana, Anda mungkin tidak akan mendapatkan perbedaan yang signifikan.

    Tetapi jika Anda siap untuk terjun menghadapi tantangan menangani aplikasi yang lebih besar, maka perbedaan antara tanpa dan dengan optimasi akan sangat nyata, dengan pema-haman dan kebiasaan coding yang baik, Anda akan dapat menghasilkan aplikasi yang juga lebih baik.

    Tidak ada salahnya menerapkan optimasi yang Anda ketahui sedini mungkin dalam pengembangan sistem aplikasi Anda.

    Bahkan jika sebuah aplikasi tnampaknya memiliki kinerja yang cukup baik, tidak berarti lepas dari usaha optimasi lebih lanjut.

    Terutama jika Anda mengharapkan aplikasi tersebut mampu berkembang lebih jauh, tidak pernah ada kata sempurna bagi suatu sistem aplikasi, tetapi setiap sistem selalu ada kesempatan menjadi lebih berguna. Salah satunya dengan selalu mencari cara yang lebih baik

    LEBIH LANJUT

    · http://blog.sqlauthority.com/

    · http://blogs.msdn.com/queryoptteam/

    · http://www.sql-server-performance.com

    Foxit Reader 2.3 Build 3309

    Anda ingin membuka file PDF secara cepat, gunakan Foxit PDF Reader. Aplikasi gratis ini mampu menandingi kemampuan dari Acrobat Reader yang cenderung lambat dan memakan banyak resource. Ia mampu membuka file berformat pdf secara cepat dan sekaligus mencetaknya. Fitur yang menonjol adalah browser integration.

    BlackBerry Storm

    BlackBerry Storm merupakan ponsel touch-screen pertama dari RIM, lebih dari itu, BlackBerry Storm menawarkan sebuah fitur touchscreen “clickable”, yang membuat pengguna dapat merasakan tombol ditekan layaknya ponsel yang menggunakan tombol.

    BlackBerry Storm dilengkapi dengan layar TFT 3.25 inci dengan resolusi 480x360 pixel, keyboard on-screen QWERTY pada modus landscape dan Sure Type QWERTY pada modus portrait.

    Untuk mendukung Anda yang gemar berpergian, BlackBerry Storm dilengkapi dengan built-in GPS, full HTML browser, push e-mail, dan Data Viz Documents to Go. Kamera digital pada BlackBerry Storm memliki resolusi besar, 3,2 megapixels dengan sistem otomatis fokus, variable zoom, geotagging, dan flash.

    BlackBerry Storm mempunyai dimensi mirip dengan ponsel fenomenal besutan Apple, iPhone, yakni 4,43x2,45x0,55 inci, beratnya mencapai 155 gram dan kemampuan baterainya dapat mendukung percakapan selama 5,5 jam dan waktu stand-by 15 hari.

    Selain dengan Apple iPhone, Blackberry Storm nantinya akan berhadapan langsung dengan HTC Dream yang mengusung operating system Android milik Google.